Entri Populer

Selasa, 22 Februari 2011

Gagal Jadi Juragan Tempe


GAGAL JADI JURAGAN TEMPE

          Angan-angan ku ingin menjadi juragan tempe. Tempe itu bisa di masak dalam beberapa macam bentuk sajian hidangan. Mulai goreng tempe, keripik tempe, sate tempe dan bakso tempe. Tempe itu enak dan bergizi karena itulah mengapa aku ingin menjadi juragan tempe.

            Saat disekolah, saya lagi belajar biologi tentang jamur. Guru saya menjelaskan tentang asal mula jamur itu. Saya buka halaman satu persatu tentang jamur itu. Saya melihat gambar jamur merang, jamur shitake dan jamur muscarra yang dapat menyebabkan halusinasi jika di makan. ”Bahaya donk jika di makan manusia bisa halusinasi.” dalam pikiranku. Setelah itu saya membaca kegiatan 6.3 tentang fermentasi bahan makanan dengan jamur. Tujuan pertama melakukan kacang kedelai untuk membuat tempe dan tujuan kedua melakukan fermentasi beras ketan untuk membuat tape ketan.

            Idepun muncul untuk membuat tempe. Saya baca alat dan bahan pembuatan satu per satu. Pertanyaan pertama saya ”Apakah barang perlengkapannya ada di rumah tapi kacang kedelai tidak ada di rumah?”. kemudian muncul lagi pertanyaan ”Dimana saya harus membeli kacang kedelai itu dan siapa yang mau membeli kacang kedelai?”. Kemudian muncul lagi pertanyaan ” Ditempat mana saya membuat tempe ini? Jika di rumah nanti orang tua saya marah.”. ”Pertanyaan tiga-tiga itu ada di dalam pikiranku dan pertanyaan itu belum bisa di jawab?” kata dalam hatiku. Tet . . tet . . tet.. Bel berbunyi waktu tanda pelajaran habis.

***
            Sesampai dirumah, aku melepaskan sepatu dan meletakkan ditempatnya. Kemudian pergi ke kamar untuk mengganti pakaian sekolah dengan pakaian sehari-hari dirumah.

            ”Kamu jaga rumah. Mama mau pergi kepasar” kata mama

            ”Pergi dengan siapa?” jawabku

            ”Dengan papa”
           
            Tiba-tiba ide muncul lagi. Mama mau pergi kepasar, sekalian saja mama membeli kacang kedelai untuk percobaanku untuk membuat tempe.

            ”Ma, tolong belikan kacang kedelai 1 kg untuk praktek biologi.” kataku yang berbohong itu. Sebenarnya tidak untuk praktek disekolah tetapi untuk praktek sendiri di rumah. Dengan berat hati mengatakan sebenarnya.

            ”Iya, mama belikan nanti.”

            ”Kacang kedelai itu mau di buat apa?” lanjut mama
           
            Ku bergegas mengambil buku biologi dan ku buka halaman kegiatan fermentasi bahan makanan dengan jamur kepada mama.
            ”Oh, kamu ingin membuat tempe dan buat tape”

            ”Hanya tempe doank, ma. Tape tidak disuruh oleh pak guru.

            ”Baiklah, mama dan papa pergi dulu ke pasar”

            ”Ya”


***
            Akhirnya, mama dan papa pulang dari pasar. Ku bergegas menuju mereka berdua.

            ”Pesanan saya sudah dibelikan, ma?”

            ”iya, ini pesanannya”

            ”Terima kasih, mama”

            ”Sama-sama”
           
            Ku membawa kedelai itu ke kamarku dan meletakkannya di dalam lemari. Dan bergegas lagi menuju ruang TV dan beraktivitas lagi untuk menonton sinetron.

***
            Esok paginya aku diantar ayah ke sekolah.

            ”Kedelai sudah di bawa belum?” kata papa

            ”Sudah. Ada didalam tas.” Maafkan pa, yoba telah berbohong kepada papa di dalam hatiku.

            ”Ayo berangkat, nanti telat ke sekolah dan tidak boleh masuk untuk mengikuti pelajaran lagi.” sahut papa
           
Seperti biasa anak sekolahan, harus tepat waktu. Aku belajar seperti biasa di sekolah dan pulang sekolah selalu di jemput oleh papa. Pulang sekolah seperti biasa lepas sepatu, ganti pakaian dan sarapan siang.

”Papa dan mama mau pergi ke tempat Wak Sadam. Kamu jaga rumah dan kalau hujan, pakaian diangkat.” kata mama

”Iya ma.” kataku wajah sedih tetapi ide ku muncul lagi. Mama dan papa pergi. Aku sendirian donk di rumah. Tepat sekali untuk mempraktekkan membuat tempe.

Mama dan papa sudah pergi. Saatnya beraksi dan berlari ke kamar untuk mengambil kacang kedelai dan mengambil buku biologi tentang pembuatan tempe.

Pertama-tama yang saya lakukan adalah mencuci kedelai hingga bersih dan membuang kedelai yang terapung di dalam air. Kemudian kedelai itu di rebus sekitar satu jam agar kulitnya cukup mudah untuk dikelupas. Selanjutnya kupas kulit kedelai dengan cara mengaduk-aduknya dalam ember. Setelah itu cuci kembali kedelai sampai bersih dan merendamnya selama satu malam (12-24 jam).

”Ya, sampai di sini donk praktek gue. Besok harus melanjutinya lagi.” kataku

”Habis dari sekolah mau pergi ke pasar untuk membeli ragi tempe dan bungkus plastiknya” lanjutku sambil meletakkan rendaman kacang kedelai di bawah lemari.

***
            Habis pulang ke sekolah, saya langsung menuju ke pasar untuk membeli ragi tempe dan bungkus plastik tempe sekalian membeli kacang kedelai 2 kg. Dan pulangnya naik angkutan umum.

            Sesampai di rumah, saya mengambil rendaman kacang kedelai untuk merebus kembali dengan air rendaman selama sekitar satu jam. Selanjutnya tiriskan kedelai dan meletakkan di tampah hingga dingin dan kering. Bubuhi satu sendok teh ragi tempe pada kedelai dan aduk hingga rata. Ku potong plastik tempe menjadi beberapa bagian dan ku lubangi kecil-kecil menggunakan pisau. Kemudian ku isi kantong plastik itu dengan kedelai. Kemudian ku lipat. Ku letakkan bungkusan-bungkusan kedelai itu di tampah, tutupi dengan serbet. Ku peramkan selama 2 hari.

            Sudah sampai 2 hari, tempe yang aku buat itu belum juga menjamur. Sampai 3 hari juga belum menjamur dan aromanya busuk. Percobaan pertamaku gagal dalam membuat tempe. Lalu ku buang tempe percobaan yang telah ku buat itu ke tempat sampah. Di dalam hatiku tidak ada kata menyerah untuk mencoba lagi.

Ku cuci kedelai 1 kg dari 2 kg yang telah aku beli. Ku cuci kedelai hingga bersih dan membuang kedelai yang terapung. Sesudah mencuci kedelai tersebut, lalu ku rebus sekitar satu jam agar kulitnya cukup mudah untuk dikelupas. Kupas kulit kedelai dengan cara mengaduk-ngaduknya dalam ember. Selanjutnya mencuci kembali kedelai itu sampai bersih dan merendamnya selama satu malam (12-24 jam).

Keesokkan harinya pulang sekolah, saya melanjutkan percobaan untuk membuat tempe. Saya mengambil rendaman kacang kedelai untuk merebus kembali dengan air rendaman selama sekitar satu jam. Selanjutnya tiriskan kedelai dan meletakkan di tampah hingga dingin dan kering. Bubuhi satu sendok teh ragi tempe pada kedelai dan aduk hingga rata. Ku potong plastik tempe menjadi beberapa bagian dan ku lubangi kecil-kecil menggunakan pisau. Kemudian ku isi kantong plastik itu dengan kedelai. Kemudian ku lipat. Ku letakkan bungkusan-bungkusan kedelai itu di tampah, tutupi dengan serbet. Ku peramkan selama 2 hari.

Sudah sampai 2 hari tempe percobaan yang kedua ini belum belum juga menjamur. Hari ke 3 tempe yang percobaan kedua ini sudah menjamur seperti tempe yang di jual di warung-warung. Keluargaku ada bangga sedikit kepadaku. Tempe yang percobaan kedua itu di goreng oleh mamaku tetapi saat dimakan tempeku tadi yang sudah digoreng tidak seperti tempe yang lain.

”Tempe ini tidak enak” kata adikku

“Iya tempe ini keras” kata ayukku

Hatiku kecewa dan sedih karena aku gagal lagi yang kedua kali untuk membuat tempe. Tetapi ku tanamkan di dalam hatiku, tidak ada kata menyerah untuk mencobanya lagi. ”Thomas Alva Edison saja sudah puluhan gagal dalam percobaannya tetapi dia tidak pernah menyerah untuk mencobanya lagi” kata dalam hatiku

”Mengapa tempe yang ku buat selalu gagal? Pada hal, aku telah membuatnya dengan baik dan benar menurut buku ini.” lanjutku di dalam kamar.

           
Keesokkan harinya pulang sekolah, saya melanjutkan percobaan yang ketiga untuk membuat tempe. Ku cuci kedelai yang masih tersisa. Ku cuci kedelai hingga bersih dan membuang kedelai yang terapung. Sesudah mencuci kedelai tersebut, lalu ku rebus sekitar satu jam agar kulitnya cukup mudah untuk dikelupas. Kupas kulit kedelai dengan cara mengaduk-ngaduknya dalam ember. Selanjutnya mencuci kembali kedelai itu sampai bersih dan merendamnya selama satu malam (12-24 jam).

Saya mengambil rendaman kacang kedelai untuk merebus kembali dengan air rendaman selama sekitar satu jam. Selanjutnya tiriskan kedelai dan meletakkan di tampah hingga dingin dan kering. Bubuhi satu sendok teh ragi tempe pada kedelai dan aduk hingga rata. Ku potong plastik tempe menjadi beberapa bagian dan ku lubangi kecil-kecil menggunakan pisau. Kemudian ku isi kantong plastik itu dengan kedelai. Kemudian dilipat. Ku letakkan bungkusan-bungkusan kedelai itu di tampah, tutupi dengan serbet. Ku peramkan selama 2 hari. Prosedur praktek membuat tempe ini sudah terhafal di dalam otak

   Sudah sampai 2 hari tempe percobaan yang ketiga ini sudah menjamur. Hatiku sangat senang sekali. Tempe yang percobaan ketiga itu di goreng oleh mamaku dan tempe percobaan ke tiga ini rasanya seperti tempe yang ada diwarung-warung.

Tetapi pada percobaan ke empat dan ke lima gagal lagi dalam membuat tempe. Dan aku berhenti untuk membuat tempe dan ingin mengejar cita-citaku. Mungkin Allah belum bisa menjadikan aku jadi juragan tempe tetapi mengarahkan kepadaku ke arah masa depan yang cerah.

2 komentar:

  1. tomas alva edison ktnya bro.hehehe.........

    BalasHapus
  2. dah boong gagal lagi...... skt htku
    cekidot disini, jangan lubangi plastiknya dulu!!
    Jamur ini bersifat anaerobik, artinya nggk butuh udara untuk tumbuh.

    lebih baik jgn jadi juragan tempe tapi kedelai

    BalasHapus