Entri Populer

Kamis, 20 Januari 2011

Pencemaran Air

Pencemaran Air

Pencemaran air meliputi pencemaran di perairan darat, seperti danau dan sungai, serta perairan laut. Sumber pencemaran air, misalnya limbah rumah tangga, industri, pertanian, pertambangan minyak lepas pantai serta kebocoran kapal tanker pengangkut minyak.

Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga seperti deterjen, sampah dan kotoran memberikan andil cukup besar dalam pencemaran air sungai di kota besar.

Sungai yang tercemar kotoran dan sampah yang mengandung bakteri dan virus dapat menimbulkan penyakit, terutama bagi masyarakat yang menggunakan sungai sebagai sumber kehidupan sehari-hari. Samapah dan kotoran juga memerlukan oksigen untuk proses penguraiannya, sehingga kadar oksigen dalam air dapat berkurang. Jika kadar oksigen suautu perairan turun sampai kurang dari 5 mg perliter, air tersebut rawan bagi kehidupan biota air seperti ikan.

Limbah Industri

Limbah industri yang mencemarkan air dapat berupa polutan sampah dan kotoran. Polutan tersebut berasal dari pabrik pengolahan hasil ternak, polutan logam berat dan polutan panas yang antara lain berasal dari air pendingin industri.

Sebagian besar industri membuang limbah cairnya ke perairan sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Untuk mengendalikan pencemaran air oleh industri, pemerintah membuat aturan bahwa limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai. Limbah cair yang telah diolah, sisa olahnya pun biasanya masih mengandung bahan beracun dan berbahaya seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), krom (Cr), tembaga (Cu), seng (Zn), dan nikel (Ni). Polutan tersebut dapat membahayakan kehidupan organisme perairan, misalnya ikan. Jika ikan tercemar terebut dikonsumsi manusia, akan membahayakankesehatan manusia sendiri. Ikan yang tercemar merkuri jiak dikonsumsi oelh ibu yang sedang hamil, keturunannya dapat menderita cacat karena kerusakan saraf, bahkan pada saraf, bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Limbah Pertanian

Kegiatan pertanian dapat menyebabkan pencemaran air terutama karena penggunaan pupuk buatan, pestisida dan herbisida. Pencemaran air oleh pupuk, pestisida dan herbisida dapat ,meracuni organisme air, seperti plankton, ikan, hewan yang meminum air tersebut dan juga manusia yang mengguakan air untuk kebutuhan sehari-hari. Residu pestisida seperti DDT yang terakumulasi dalam tubuh ikan dan biota lainnya dapat terbawa dalam rantai makanan ke tingkat trofik yang sangat tinggi yaitu manusia.

Selain itu, masuknya pupuk pertanian, sampah dan kotoran ke bendungan, danau serta laut dapat menyebakan meningkatnya zat-zat hara perairan. Peningkatan tersebut mengakibatkan pertumbuhan ganggang atau enceng gondok menjadi pesat (blooming). Pertumbuhan ganggang atau enceng gondok yang cepat dan kemudian mati membutuhkan banyak oksigen untuk menguraikannya. Kondisi ini mengakibatkan kurangnya oksigen dan mendorong terjadinya kehidupan organisme anaerob. Fenomena ini disebut sebagai eutrofikasi.

Limbah Pertambangan

Pencemaran minyk di laut terutama disebabkan oleh limbah pertambangan minyak lepas pantai dan kebocoran kapal tanker yang mengangkut minyak. Setiap tahun diperkirakan jumlah kebocoran dan tumpahnya minyak dari kapal tanker ke laut mencapai 3,9 juta ton sampai 6,6 juta ton.

Tumpahan minyak merusak kehidupan di laut di antaranya burung laut dan ikan. Minyak yang menempel pada bulu dan insang iakn dapat mengkibatkan kematian hewan-hewan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar