Entri Populer

Selasa, 22 Februari 2011

Cerpen Bukan Pilihan Hatik



Aku di jodohkan dengan anak dari teman tanteku. Aku selalu di jodohkan sama orang lain bukan dengan pilihan hatiku.
”Dia hidupnya sudah mampan” kata tanteku
”Dia juga ganteng dan apalagi kekurangan dari dia” kata tanteku sambil merayuku untuk menerima laki-laki itu.
 Ku lihat laki-laki itu, sepertinya dia menyukai diriku.
”Baiklah tante, saya terima dengan pendapat tante tapi ada satu syarat” kataku kepada tante
”Apa itu?” kata tante
”Saya berpacaran dulu dengan laki-laki dan ingin dekat sifat dan perilaku dirinya. Kalau tidak cocok dengan dia maka tante tidak usah mencarikan jodohku lagi” kataku
”Baiklah” kata tante

Laki-laki yang dijodohkan oleh tanteku itu sering datang ke rumahku. Kadang dia membawa makanan dan aku beserta keluargaku makan bersama dengan laki-laki itu.
Laki-laki yang dijodhkan itu bukan hanya rupawan saja tetapi akhlaknya juga. Laki-laki itu sopan dan santun, hormat dan santun kepada orang tuaku.
Laki-laki yang di jodohkan dengan itu berasal dari yogyakarta. Orang jawa memang sopan dan santun serta bertata krama.
”Dek, mau ikut tes CPNS di jawa nggak> kata laki-laki itu
”Mau, tapi sekarang CPNS di suap dan adek nggak ada untuk menyuapnya? ” kata ku
”Jangan disupalah, kita ambil yang murninya saja” kata laki-laki itu
”Mas yang bayar semua transportasinya sekalian kenalan sama orang tua mas yang tinggal di jawa” kata laki-laki itu
”Baiklah, kalau itu kemauan mas dan saya nggak memaksa kok” kataku

Laki-laki itu berangkat sendirian tanpa diriku karena aku masih bekerja di swasta dan laki-laki itu menunggu saya di yigyakarta. Aku tinggal dirumah tanteku. Aku tidak tinggal di rumah orang tua dari laki-laki itu, apa kata orang nanti. Aku melihat permandangan kota jogja berbeda dari desaku.

Aku dijemput oleh tanteku di Bandara. Laki-laki itu tidak menjemputku karena kesibukan dan tugas dari kantornya.

Aku fokus dulu untuk persiapan mengikuti CPNS di Jogja. Aku diantar ke lokasi ujian oleh laki-laki itu. Ku mengisi jawaban dengan pengetahuan yang kumiliki dengan percaya diri ku mengisi jawabannya. Sudah seleksi mengisi jawabannya. Laki-laki sudah menunggu diriku. Saya dijemput olehnya sampai ke rumah tanteku. Alki-laki itu minta izin ke tanteku bahwa dia ingin mengajak saya berkeliling kota ini.

Aku pin berkeliling kota ini. Kami seperti orang pacaran tetapi mengapa saat pandangan pertama dijodhkan tidak ada rasa cinta kepada dirinya.
” Mungkin belum ada reaksi dan belum ada rasa saat ini, mungkin sebentar lagi ada?” kata pikiranku

Kami makan berdua di sebuahn restoran. Suasana sangat roamntis dengan irama yang sangat merdu. Kamipun bercerita, canda dan tawa.

”Dek, maukah kamu menikah dengan mas” kata laki-laki itu
”Oh” kataku sambil bengong
”Kalu adek, terserah saja mas jika orang tua kita maisng-masing merestuinya” kataku
”baiklah” kata laki-laki itu

Sudah selesai makan dari restoran kami menuju ke tempat rumah orang tua dari laki-laki itu. Dari jauh sudah ada yang menunggu kami.

Belum sempat saya mencium tangan kedua orang tuanya dari laki-laki itu. Sangat itu bibir dari orang tua laki-laki itu berbicara

”Oh, perempuan ini yang kamu suka dan ibu tidak setuju kalau kamu menikah sama dia” kat ibu itu

”mama, sudah ku bilang ini pilihan ku” kata laki-laki

”pokoknya mama tidak setuju” kata ibu itu

”Dia berasal dari sumatera dan sumatera itu banyak yang jahat dan yang dipingkirkan hanya materinya saja” kata mama

”Cukup tante, jangan menghina diri saya dan tante juga jangan menghina daerah kelahiran saya” kata ku sambil marah dan menahan air mata

Saat kejadian itu, ku tidak ingin di jodohkan lagi dengan siapapun. Aku ingin pilihan hatiku. Barang-barang yang sudah diberikan kepadaku, ku kembalikan kepadanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar